Gue emang nge jomblo layaknya mayat yang di kasih
formalin, mungkin karena gue sudah
terlalu lama jomblo selama 16 tahun belakangan ini. Ngenes? Memang ngenes bagi
orang yang ga tahan bagi ke jombloan ini, tapi gue adalah orang yang tabah
menghadapinya, ya paling tiap malem gue cuman menangis selama 16 tahun dan tiap
5 menit sekali, gimana tabah kan?. Mungkin semua orang bertanya-tanya kenapa
gue bisa tahan selama 16 tahun gue ngejomblo, alasan pertama gue karena gue
belom mau fokus sama pacaran dan yang kedua karena gue yang ga laku-laku (tapi
kayanya alasan kedua yang lebih jelas).
Segala macam cara udah
gue lakukan buat menghilangkan status JOLIN gue ini, dari yang mendaftarkan
diri ke website kontak jodoh, sampai gue ke tempat mak erot buat ngelamar dia. Ujung-ujungnya
saat gue mendaftarkan diri ke website kontak jodoh memang ada beberapa
penggunanya yang tertarik melihat data diri gue di website itu, sampai sekarang
gue masih inget ada lima orang yang tertarik dengan gue, tapi semua COWOK.
Faaaakk!! Gue langsung tutup account, karena gue ga siap dengan hal buruk yang
akan terjadi pada pantat gue nantinya.
Cara daftar ke website
kontak jodoh gue rasa bukan cara terbaik menurut gue, karena yang tertarik
cuman cowok bukannya cewek. Cara kedua yang gue lakukan untuk menghentikan
kutukan ini adalah sering sering nongkrong di seven eleven (sepel kalau kata
anak alay). Oke gue sudah lakukan nongkrong di sevel selama semingguan, alhasil
gue di sangka tukang parkir sevel. Dan lebih absurdnya lagi gue cuman bisa
ngeliat para anak alay yang cuman beli air mineral sama chiki yang di tuang pakai
saos barberque plus keju cair, dan mereka makan pakai sumpit, alasannya simple
tangan ga mau kotor dan itu adalah trend kalau nongkrong di sevel.
Setelah gue tau cara
nongkrong di sevel seperti itu, gue berniat akan melakukan hal yang sama dan
berharap mendapatkan gebetan yang bisa gue jadiin pacar. Karena gue ga suka
sama hal yang mainstream seperti mereka yang memakan chiki menggunakan saos
barberque dan keju cair di tambah air mineral, maka gue ganti itu semua dengan
cara yang lebih keren yaitu gue mencampur saos barberque dan keju cair dengan
air mineral. Alhasil terciptalah minuman yang membuat gue bisa diare dengan
indahnya selama seminggu.
Gue kapok setelah
mengikuti cara anak alay di sevel, gue tobat karena gue ga cocok dengan gaya
mereka, ternyata menjadi alay tidak semudah yang gue kira. Cara lain yang gue
gunakan adalah mengikuti trend yang ada di anak muda jaman sekarang, yaitu
style para boyband korea. Gue mencoba merombak muka gue yang tidak lebih mulus
dari jalanan rusak, dan gue lebih sering kesalon belakangan ini untuk
perawatan, karena kalau ingin mendapatkan hasil maksimal ala boyband korea gue
harus terlihat bersih dan extra cool. Rambut sudah gue panjangin dan sudah
terbentuk poni hordeng masjid, ini adalah jenis poni yang terbuka saat
menjelang sholat shubuh. Kulit gue yang sekarang menjadi lebih bersih dan sehat
karena sering luluran, tapi saat gue bolak balik salon untuk perawatan salah
satu karyawan salon di situ ada yang mau kenalan sama gue, namanya Rina. Setelah
gue tau belakangan ini ternyata Rina adalah Roni saat siang hari, dan dia
adalah waria karir yang sukses. Saat itu juga gue ngerubah tampilan dengan ngejedotin
muka ke tembok.
Cara lainnya yang gue
lakukan adalah dengan nge-gym atau fitness, berharap dengan badan gue yang akan
six pack akan lebih mudah mendapatkan wanita idaman. Tapi yang namanya manusia
biasa gue berhenti di tengah jalan saat fitness berlangsung, alasan gue
berhenti fitness karena pertama ada temen gue yang bilang kata-kata keramat
yang sebenarnya sangat tidak baik gue dengar.
“bro lu fitness..?”
temen gue nanya.
“yoi gue fitness biar
body gue lbih six pack”
“wah lu fitness jangan
sampe six pack deh”
“emang kenapa bro? Kan bagus”
kata gue.
“ya asal lu tau aja
orang kalau six pack pacarnya ganteng”
Kampreet pangkat tiga
nih orang, bukannya nyemangatin temen malah bikin gue makin merindng karena di
bilang hal absurd kaya gitu. Masa kalo gue six pack trus pacar gue ganteng nah
gue nongkrongnya harus di taman banteng gitu? Pake baju ketat body six pack
bawa kecrekan sama pake wig? Yap bagus gue akan jadi spesies banci monster.
Dari sekian cara yang gue gunakan untuk mendapatkan pacar
akhirnya gue kembali ke cara yang lama, yaitu menjadi diri sendiri. Saat itu
juga gue teringat dengan ucapan mantan gebetan gue yang dulu, “kenapa harus
jadi orang lain kalau jadi diri sendiri aja akan ngebuat kita jadi lebih baik?”.
Yup, flashback yang keren tapi menyakitkan karena mantan gebetan gue yang
ngomong kaya gitu udah nikah sama cowok lain. Setelah sebulan lamanya gue
menjadi diri sendiri ga terlihat tanda-tanda gue akan mendapatkan seorang pacar
bahkan gebetan, mungkin kalau kata mamah dede gue masih ada di bawah
perlindungan Tuhan, karena pacaran itu haram kata mamah dede.
Dasarnya semua manusia itu membutuhkan kasih sayang
begitu juga gue, mungkin selama ini gue nge jomblo karena gue gatau bagai mana
cara menyentuh hati wanita secara langsung. Pernah sekali gue menyentuh hati
secara langsung saat pemotongan hewan qurban, ya walaupun hati kambing yang
penting gue udah bisa nyentuh hati secara langsung, eh tapi kambingnya betina
kok. Hati wanita itu sangat rumit karena kalau kata mario teguh wanita itu
menggunakan perasaan sedangkan laki-laki menggunakan logikanya. Jadi sebenernya
kita yang jomblo sebagai laki-laki tidak perlu khawatir akan status jomblo yang
berkepanjangan, kita hanya belum waktunya menemukan tambatan hati yang tepat,
bukan berarti kita ga laku atau kita ga punya jodoh. Tuhan sudah menciptakan
jodoh untuk kita dari saat kita lahir, dan Tuhan membuatkan permainan agar kita
mau berusaha mencari seseorang yang spesial. Yang perlu kita ingat “sesuatu
yang spesial itu harus susah mendapatkannya, kalau ga susah ya berarti dia ga
spesial”.
No comments:
Post a Comment