Thursday, 8 May 2014

JOLIN (Jomblo formaLIN)

           Gue emang nge jomblo layaknya mayat yang di kasih formalin, mungkin karena gue sudah terlalu lama jomblo selama 16 tahun belakangan ini. Ngenes? Memang ngenes bagi orang yang ga tahan bagi ke jombloan ini, tapi gue adalah orang yang tabah menghadapinya, ya paling tiap malem gue cuman menangis selama 16 tahun dan tiap 5 menit sekali, gimana tabah kan?. Mungkin semua orang bertanya-tanya kenapa gue bisa tahan selama 16 tahun gue ngejomblo, alasan pertama gue karena gue belom mau fokus sama pacaran dan yang kedua karena gue yang ga laku-laku (tapi kayanya alasan kedua yang lebih jelas).
Segala macam cara udah gue lakukan buat menghilangkan status JOLIN gue ini, dari yang mendaftarkan diri ke website kontak jodoh, sampai gue ke tempat mak erot buat ngelamar dia. Ujung-ujungnya saat gue mendaftarkan diri ke website kontak jodoh memang ada beberapa penggunanya yang tertarik melihat data diri gue di website itu, sampai sekarang gue masih inget ada lima orang yang tertarik dengan gue, tapi semua COWOK. Faaaakk!! Gue langsung tutup account, karena gue ga siap dengan hal buruk yang akan terjadi pada pantat gue nantinya.
Cara daftar ke website kontak jodoh gue rasa bukan cara terbaik menurut gue, karena yang tertarik cuman cowok bukannya cewek. Cara kedua yang gue lakukan untuk menghentikan kutukan ini adalah sering sering nongkrong di seven eleven (sepel kalau kata anak alay). Oke gue sudah lakukan nongkrong di sevel selama semingguan, alhasil gue di sangka tukang parkir sevel. Dan lebih absurdnya lagi gue cuman bisa ngeliat para anak alay yang cuman beli air mineral sama chiki yang di tuang pakai saos barberque plus keju cair, dan mereka makan pakai sumpit, alasannya simple tangan ga mau kotor dan itu adalah trend kalau nongkrong di sevel.
Setelah gue tau cara nongkrong di sevel seperti itu, gue berniat akan melakukan hal yang sama dan berharap mendapatkan gebetan yang bisa gue jadiin pacar. Karena gue ga suka sama hal yang mainstream seperti mereka yang memakan chiki menggunakan saos barberque dan keju cair di tambah air mineral, maka gue ganti itu semua dengan cara yang lebih keren yaitu gue mencampur saos barberque dan keju cair dengan air mineral. Alhasil terciptalah minuman yang membuat gue bisa diare dengan indahnya selama seminggu.
Gue kapok setelah mengikuti cara anak alay di sevel, gue tobat karena gue ga cocok dengan gaya mereka, ternyata menjadi alay tidak semudah yang gue kira. Cara lain yang gue gunakan adalah mengikuti trend yang ada di anak muda jaman sekarang, yaitu style para boyband korea. Gue mencoba merombak muka gue yang tidak lebih mulus dari jalanan rusak, dan gue lebih sering kesalon belakangan ini untuk perawatan, karena kalau ingin mendapatkan hasil maksimal ala boyband korea gue harus terlihat bersih dan extra cool. Rambut sudah gue panjangin dan sudah terbentuk poni hordeng masjid, ini adalah jenis poni yang terbuka saat menjelang sholat shubuh. Kulit gue yang sekarang menjadi lebih bersih dan sehat karena sering luluran, tapi saat gue bolak balik salon untuk perawatan salah satu karyawan salon di situ ada yang mau kenalan sama gue, namanya Rina. Setelah gue tau belakangan ini ternyata Rina adalah Roni saat siang hari, dan dia adalah waria karir yang sukses. Saat itu juga gue ngerubah tampilan dengan ngejedotin muka ke tembok.
Cara lainnya yang gue lakukan adalah dengan nge-gym atau fitness, berharap dengan badan gue yang akan six pack akan lebih mudah mendapatkan wanita idaman. Tapi yang namanya manusia biasa gue berhenti di tengah jalan saat fitness berlangsung, alasan gue berhenti fitness karena pertama ada temen gue yang bilang kata-kata keramat yang sebenarnya sangat tidak baik gue dengar.
“bro lu fitness..?” temen gue nanya.
“yoi gue fitness biar body gue lbih six pack”
“wah lu fitness jangan sampe six pack deh”
“emang kenapa bro? Kan bagus” kata gue.
“ya asal lu tau aja orang kalau six pack pacarnya ganteng”
Kampreet pangkat tiga nih orang, bukannya nyemangatin temen malah bikin gue makin merindng karena di bilang hal absurd kaya gitu. Masa kalo gue six pack trus pacar gue ganteng nah gue nongkrongnya harus di taman banteng gitu? Pake baju ketat body six pack bawa kecrekan sama pake wig? Yap bagus gue akan jadi spesies banci monster.
            Dari sekian cara yang gue gunakan untuk mendapatkan pacar akhirnya gue kembali ke cara yang lama, yaitu menjadi diri sendiri. Saat itu juga gue teringat dengan ucapan mantan gebetan gue yang dulu, “kenapa harus jadi orang lain kalau jadi diri sendiri aja akan ngebuat kita jadi lebih baik?”. Yup, flashback yang keren tapi menyakitkan karena mantan gebetan gue yang ngomong kaya gitu udah nikah sama cowok lain. Setelah sebulan lamanya gue menjadi diri sendiri ga terlihat tanda-tanda gue akan mendapatkan seorang pacar bahkan gebetan, mungkin kalau kata mamah dede gue masih ada di bawah perlindungan Tuhan, karena pacaran itu haram kata mamah dede.

            Dasarnya semua manusia itu membutuhkan kasih sayang begitu juga gue, mungkin selama ini gue nge jomblo karena gue gatau bagai mana cara menyentuh hati wanita secara langsung. Pernah sekali gue menyentuh hati secara langsung saat pemotongan hewan qurban, ya walaupun hati kambing yang penting gue udah bisa nyentuh hati secara langsung, eh tapi kambingnya betina kok. Hati wanita itu sangat rumit karena kalau kata mario teguh wanita itu menggunakan perasaan sedangkan laki-laki menggunakan logikanya. Jadi sebenernya kita yang jomblo sebagai laki-laki tidak perlu khawatir akan status jomblo yang berkepanjangan, kita hanya belum waktunya menemukan tambatan hati yang tepat, bukan berarti kita ga laku atau kita ga punya jodoh. Tuhan sudah menciptakan jodoh untuk kita dari saat kita lahir, dan Tuhan membuatkan permainan agar kita mau berusaha mencari seseorang yang spesial. Yang perlu kita ingat “sesuatu yang spesial itu harus susah mendapatkannya, kalau ga susah ya berarti dia ga spesial”.

No comments:

Post a Comment